Minggu, 29 Juni 2014

CERITA PERTAMA RAMADHAN


Yang ditunggu akhirnya datang, di hati terasa riang.
Marhaban ya Ramdhan, dari semua bulan kamu tetap paling diIdamkan.
Selamat malam teman – teman. Terkhusus untuk beberapa nama yang meminta saya menulis kembali di blog newbie ini, saya akan menurutinya. Alhamdulillah leganya hati walau sebenarnya dua tanggung jawab menanti besok sore, yakni Revisi Sosiologi Sastra dan Analisis Wacana (cerita berjuang sampai akhir) padahal senin pagi sudah harus sampai di Kominfo Provinsi (A. Yani Surabaya). Yapsss! Lebih kurang sebulan saya akan menjadi pendatang di Kota Pahlawan (katanya) Surabaya. Berbicara tentang Surabaya saya jadi ingat kisah Suro & Boyo serta Kalimas yang saya baca waktu duduk di bangku SD (tepatnya setelah saya diberi buku CERITA RAKYAT yang masih ada lebel RAMAYANA setelah mendapat Juara 1 oleh Guru IPS saya, namanya Pak Nurul Hakim). Saya suka membaca cerita rakyat sejak kecil. Eitsss...KEMBALI FOKUS yakkk! Surabaya merupakan salah satu kota PALING berkesan, tepatnya sekitar tahun 2009, saat itu saya NEKAD mengikuti MEDSPIN di Universitas Airlangga (saya bela – belain berangkat setelah pulang sekolah langsung ke Surabaya, padahal saya ndak tahu Surabaya itu di mana), saya hanya berpikir Surabaya itu dekat dengan Caruban – Madiun. Usut punya usut dengan restu dari pembimbing karya tulis dan teman –teman tim, cusss saya berangkat ke Surabaya. Kisah pun di mulai yang intinya saya diperebutkan oleh seorang bapak - bapak dan ibu – ibu, niatnya mereka ingin menolong saya, karena saya seperti orang hilang di dalam bis, maklum hp saya yang Sony E J210i lowbat dan off. Singkat kisah, akhirnya saya memutuskan memilih ibu – ibu, lalu saya diminta beliau membawakan kerupuk sekarung dan tanpa disangka beliau memberi saya makan (untuk ibu – ibu yang baik, salah satu penjual lalapan di Pasar Turi, terima kasih banyak atas kebaikannya dahulu). Sebenarnya LEBIH mendramatisir, tapi singkat saja akhirnya saya dijemput oleh 4 mahasiswa Kedokteran Unair (mereka sangat baik, saya ditraktir makan lagi, bayangkan! Untuk kak Berlin, kak Andra, kak Didin, dan kak Adrian, terima kasih dan Selamat menjadi dokter muda semangat pula menebar manfaat).
Surabaya selalu memberi kesannya. Januari 2010 saya pun mendapat kesempatan mengunjungi Kampus C Universitas Airlangga untuk acara Games Ilmiah di Fsaintek. Kebersamaan bersama Tri Rahma Dina Yanti, Wilujeng Fitri, Maria Ulfa dkk menjadi momen yang tidak terlupakan. Bareng – bareng nginep di kontrakan yang ndak jelas tapi nyaman, nyobain lalapan di pinggir kali yang puedes rasanya (saya cocok), hingga bertemu dengan kawan – kawan baru, bahkan sampai hari ini saya masih berkomunikasi dengan mereka. Semua kenangan itu terpatri, mengalahkan rasa ingin menang dalam sebuah kompetisi. Perlu saya ceritakan bahwa dari semua kompetisi yang saya ikuti yakni LKTI di Unesa, UM, Unair bahkan Games Ilmiah tak satupun yang dapat saya genggam kemenangannya. Tetapi lucu, Tuhan tidak memberikan saya rasa sedih, saya dibuatNya riang dan senang, karena pengalaman dan kebersamaan tak pernah luput dari Ingatan. Mungkin memang saat itu saya belum mampu menjadi yang paling beruntung dari semua peserta, saya tetap menyukai kegiatan menulis, saya menyukai ribetnya membuat karya tulis, dari sini saya tahu rasanya berjuang, hingga Allah mempertemukan saya dengan Universitas Brawijaya. Pendapat saya tentang Surabaya pun berubah, dari yang antipati karena pikiran Surabaya itu panas, Surabaya itu banyak comberannya, Surabaya itu macet, Airnya ndak seger buat mandi, menjadi Surabaya bagian dari hidup saya untuk JULI ini, dan Ramadhan mempertemukan kami.  Semoga magang di Kominfo nanti dapat bekerja dengan optimal, tidak mengecewakan dan berkah maksimal. Aminn...
Kisah pun berlanjut apa sih yang sudah dipersiapkan untuk Ramdhan tahun ini? Jawabannya adalah poin – poin di bawah ini:
1. Lebih tepat waktu 5 fardhu, dluha, tahajud dan tilawahnya (target tilawah)
2. Tambah satu juz...lagi hafalannya (syimingit!!!)
3. Kurangi berat badan (anjuran ibuk dan bapak, semangat olahraganya –LOOO--)
4. Optimal asah potensi saat magang, pasca magang makin mantap arahan berkarir.
5. Optimalkan presentasi monev PKM dan siap – siap laporan akhir (harus upload TEPAT WAKTU, salah satunya agar beruntung ‘dapat undangan itu – tu J
6. Semangat sebar PROPOSAL dan saling nyemangatin TIM, kumpulkan dana agar dapat menghadiri Conference Competition di sebuah kota yang berada di Benua LAIN serta bersalju itu. Untuk poin keenam ini salah satu hal yang cukup TERBERAT.  ‘Tuhan Yakin Kamu Mampu’ (katanya).
7. Menyempatkan diri minimal sekali buka dan sekali sahur bersama keluarga Ngawi.
8. Lebarkan agenda ‘Memaafkan’, tiba – tiba atas serangkain hal yang saya jumpai dan rasakan selama 11 bulan, selayaknya luasnya maaf dalam diri selalu diberikan pada yang seharusnya menerima maaf walaupun tanpa harus berujar (maafkan saya ya...).
9. Tanamkan kegiatan ‘Menjauhi dan meningkatkan’. tiba – tiba poin ke sembilan ini adalah poin yang menjadi tema dalam Ramadhan ini, dari segala kekhilafan, kesalahan, kekeliruan, rasanya saya harus beranjak, saya harus bergerak, dan saya tidak akan membiarkan segala penghambat menghalangi IMPIAN – IMPIAN saya.
10. Nyalakan Semangat. Satu kata paling bermakna yang membuat saya masih bertahan hingga hari ini. Semangat karena Allah masih berikan segala karuniaNya, karena ibuk bapak berikan restunya, karena teman – teman berikan cerita hidupnya, karena saya tahu bahwa hidup saya tidak JALAN DI TEMPAT, dan karena saya tahu bahwa hidup saya bukan untuk diri saya sendiri.
Yeee...alhamdulillah 10 target menjadi incaran utama, mohon doanya juga ya J xie xie.
            Mengencangkan CITA – CITAmungkin hal itulah yang ingin saya awali dalam Ramadhan ini, beranjak dari ketidakbenaran, menjauhi hal yang merugikan, mendekati kembali cara terbaik untuk dapat memenangkan momen istimewa ini. TIDAK PRAKTIS! Saya tahu itu, bahkan saya mengerti, tapi entahlah hati mendorong saya untuk mengencangkan mimpi. Saya pernah bertemu dan saling bercerita dengan seseorang sore itu, tepat di bawah menara Masjid terbesar di Surabaya, kira – kira begini inti percakapan kami ‘kami harus mencari ALASAN TERBESAR mengapa kami harus bertahan hidup, dan kami harus mencari CARA TERHEBAT agar kami tidak sia – sia dalam menghabiskan hidup’. Sekian dulu ya cerita – ceritanya, nanti akan disambung lagi. Saya akan menjadi nahkoda yang lebih kuat agar saya dapat melabuh dengan tepat, SEMANGAT!

1 Ramadhan, 01: 06
(Salam hangat untuk keluarga, selamat menempuh ibadah puasa untuk teman – teman, dan semangat kerja praktik untuk yang setiap hari harus mematuhi K3 'pintar - pintar adaptasi ya...')
  

Kamis, 12 Juni 2014