Minggu, 26 Juli 2015

Kamis, 02 Juli 2015

Rabu, 17 Juni 2015

Angsle Hangat selepas Tarawih (01)


Bagi Anggun, wanita dan ketangguhan itu pasangan. Ia jelmaan pagi dan matahari, daun dan tangkai, serta kayu dan ranting. Raya pun mengungkapkan, perempuan dan mimpi itu keharusan. Ia jelmaan tekad, kekuatan dan hati, kepaduannya itu kemutlakan. Ada satu hal yang membuatku semakin tertarik, yakni saat mereka sepakat tak pantas dianggap wanita atau pun perempuan jika harus disandingkan dengan rasa mudah menyerah memerjuangkan mimpi, dan melupakan kata hati dalam setiap pengambilan keputusan.(Angsle hangat selepas tarawih. 01)

Senin, 11 Mei 2015

Soulmate :)

"Soulmate-Kahitna", ROMANTIS! sometime, memilih diam, ndengerin lagu, nyanyiin lirik LEBIH romantis ketimbang sebuah kebersamaan yang ... (isi sendiri). Semangat Berawal Pekan :)


Rabu, 06 Mei 2015

Selasa, 21 April 2015

Reminder!

Kamu mungkin sedang lupa konsep 'akumulasi kesalahan'.
Hari ini nyatanya klimaks, entah sedang sadar atau tidak, 
indikasi utamanya ketika kamu pamer-pamerkan sikap instropeksi, sikap sabar, 'yang katanya' sedang kamu lakukan, dengan percaya dirinya diumbar-umbar olehmu melalui media. Kamu pajang di setiap pesan dalam BBM, line, whatsapp, bahkan semua media sosialmu. Kamu persalahkan satu saja manusia, penghakiman sepihak, bahkan dengan santainya kamu rutinkan cercaan yang seakan kamu adalah pihak yang lemah.
Kamu sedang membuat posisimu sendiri. Kamu sedang menghimpun luka-lukamu sendiri,
kamu akan lelah, percayalah...kamu akan lelah. Tidak ada yang bisa menghentikan.
Tuhan pasti tunjukkan jalanNya padamu kawanku... Semoga segera saja.

-Malang, 21 April 2015-

Senin, 20 April 2015

Sabtu, 14 Maret 2015

Rabu, 28 Januari 2015

Melaju #01


Aku pun memilih untuk melaju. Meneruskan hidupku sendiri. Menuntaskan setiap mimpiku yang sempat terhenti. Menyambung kembali patahan-patahan rasa yang kukira tak sesuai espekstasi. Iya, aku telah memilih untuk berhenti, pelan-pelan melupa segala hal yang kau sebut memberi.

Selamat malam Ray, malam ini pertama kali kuselesaikan tulisanku kembali, tulisan yang aku sendiri tak pernah tau bernama apa dan kau sebut apa. Aku tidak sedang menuangkan perasaanku sendiri. Aku pikir kamu akan mengerti, tulisan yang tertuang tak bermakna lebih dari curahan hati perempuan yang telah gagal memahami keadaan. Iya, aku telah gagal dalam menciptakan suatu kondisi yang dapat mempertemukan nasib kebersamaan kita. Aku menyerah katamu, iya katamu aku menyerah untuk mempertahankan. Menyerah dengan segala keadaan yang tidak pernah kita temukan titik temunya. Menyerah dan memilih untuk mengakhiri tanpa belum sempat kita memulai. Sekali lagi tidak akan ada tuangan secangkir susu di pagi hari, dan tidak akan kau temui sajian selai pada roti yang katamu selalu kusisipi dengan senyum penambah rasa kasih. Hari-hariku berat, hingga aku lupa berapa takaran sambal yang kuperbolehkan jika engkau ingin memakan bakso di ujung gang rumah kita, kamu bilang ‘aku kok kepedasan sayang, kamu lupa?’, aku berkilah.

-bersambung-

Selasa, 27 Januari 2015