Senin, 09 Januari 2012

Hakikat dan Definisi Membaca


Kolker (1983:3) membaca adalah proses komunikasi antara pembaca dan penulis dengan bahasa tulis. Hakekat membaca ini menurutnya ada tiga hal yakni afektif, kognitif, dan bahasa. Afektif mengacu pada perasaan, kognitif mengacu pada fikiran, dan bahasa mengacu pada bahasa anak.

Fredick Mc Donald (dalam Burns, 1996:8) mengatakan bahwa membaca merupakan rangkaian respon yang kompleks, di antaranya mencakup respon kognitif, sikap dan manipulatif. Membaca tersebut dapat dibagi menjadi beberapa sub keterampilan, yang meliputi: sensori, persepsi, sekuensi, pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, afektif, dan konstruktif. Menurutnya, aktiivitas membaca dapat terjadi jika beberapa sub keterampilam tersebut dilakukan secara bersama-sama dalam suatu keseluruhan yang terpadu.

DP Tampubolon (dalam Teknik Membaca Efektif dan Efisien, 1986:228) menjelaskan pada hakikatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang akan berkembang menjadi suatu kebiasaan.
 
Henry Guntur Tarigan (dalam Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, 1979:10) membaca adalah proses yang dilakukan serta dipergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.
 
Harimurti Kridalaksana (dalam Kamus Linguistik, 1984:122) membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua.
 
Soedarso ( dalam Sistem Membaca Cepat dan Efektif, 1989:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat.
 
Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan / cetakan menjadi bunyi yang bermakna. Membaca merupakan suatu penafsiran atau interpretasi terhadap ujaran yang berada dalam bentuk tulisan adalah suatu proses pembacaan sandi (decoding process).   

Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan.
This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar