Minggu, 08 Januari 2012

Mahasiswa Si Agent of Change di Masa Depan


MAHASISWA SI AGEN OF CHANGE DI MASA DEPAN

Dewasa ini, permasalahan yang di hadapi bumi pertiwi semakin hari semakin kompleks, bahkan sebagian besar dari permasalahan itu tidak berujung. Di lihat dari aspek lain, ilmu pengetahuan dan teknologi memang berkembang semakin pesat, Akan tetapi, ironisnya hal tersebut diimbangi dengan degradasi moral yang kian hari semakin membuncah.

Bahkan jika kita memprediksikan, akankah ada kata masa depan cerah? Jika “tikus-tikus” tak kunjung di punahkan, jika setan berwujud malaikat masih saja menguasai bangku kepemimpinan, jika rakyat lebih bangga ketika barangnya bertuliskan made in japan, jika tak pernah ada inovator seorang plagiator. Sungguh betapa mengenaskannya bangsa ini? Jika itu semua masih terjadi, sudah dipastikan takkan parnah ada kata masa depan.

Bagaimana kita harus melihat “masa depan”? di sini tidak hanya pemerintah yang harus berperan aktif, namun pada dasarnya mahasiswa lah yang akan mengemban tongkat estafet pemerintahan di masa yang akan datang. Tentu kita harus mananamkan kata “kalau bukan mahasiswa, siapa lagi? “ dalam diri kita masing-masing.

Satu contoh yang sangat real yang dapat menunjukkan peran mahasiswa. Ingatkah kalian dengan Tragedi Mei 1998? Ketika Gedung MPR dapat diduduki oleh mahasiswa, hingga mampu menumbangkan masa orde baru yang dinaungi rezim soeharto saat itu. Sungguh luar biasa bukan, peran mahasiswa!!!

Kita? Bagaimana dengan kita? Apa kita hanya akan duduk di sini berpangku tangan melihat semua itu terjadi? Atau malah menjadi malaikat sejati yang tidak hanya bisa membaca sejarah namun mangukirkan sejarah??

Semua pilihan memang sepenuhnya ada di tangan kita, dan dari awal memang kita telah mengetahui bahwa hidup adalah pilihan. Namun terkadang kita seakan menutup mata pada realita, dan mengagungkan ego kita. Berambisi untuk jadi “seseorang” yang tak tertandingi, dan bahkan rela berkamuflase hanya untuk menjadi pahlawan yang penuh kebusukan.

Kita harus manyadari, setiap individu di dunia ini memiliki potensi yang tidak akan bisa digantikan oleh orang lain. Tuhan telah memberikan hikmah tersendiri, dan sudah jelas bukan untuk saling membeda-bedakan, akan tetapi untuk saling berpegang tangan. Hal tersebut pula yang bisa dijadikan modal utama dalam mamberikan parubahan di negeri ini.

Ada pepatah yang mengatakan, jika kita tidak bisa mengubah dunia, bukan bararti dunia bisa mengubah kita. Terkadang banyak pihak yang berpendapat jika mahasiswa hanya bisa berdemo, berkata tanpa bergerak, menyalahkan tanpa instropeksi, dan berlindung di belakang predikat “saya mahasiswa”, hanya berpartisipasi untuk menambah popularitas semata, namun tidak untuk kita.

Satu hal yang terpenting, takkan pernah ada hari esok jika kita belum pernah melalui hari ini, dan jangan pernah takut menghadapi hari ini karena kita telah bisa menghadapi hari kemarin! Semua berawal dari diri sendiri, memulai dari yang terkecil dan saat ini , memulai berbuat baik dari diri sendiri, memulai berfikir dan bergerak dalam kehidupan sehari-hari. Karena sesuatu yang besar berawal dari sesuatu yang kecil, perubahan yang besar berawal dari perubahan dari diri kita sendiri.

Dimulai dari diri kita, untuk kita, untuk Brawijaya, untuk Malang, untuk Jawa Timur, dan untuk Indonesia. Bangun ketika dirimu jatuh, jangan pernah berhenti walau tertatih. Melakukan yang terbaik saat ini, berfikir sebelum bertindak, dan bergerak untuk menantang masa depan. Pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Ingatlah selalu sajak ini kawanku,

kepada para pemuda
yang merindukan lahirnya kejayaan
kepada umat yang tengah kebingungan
di persimpangan jalan …
kepada pewaris peradaban yang kaya raya
yang telah menggoreskan catatan membanggakan
dilembar sejarah umat manusia …

kepada setiap muslim yang yakin akan masa depan dirinya
sebagai pemimpin dunia dan peraih kebahagiaan
di kampung akhirat …

kepada mereka semua...
kami mempersembahkan risalah ini.
sebuah bekal hari ini yang sarat tuntutan
untuk masa depan yang penuh cahaya …
wahai para pemuda
wahai mereka yang memiliki cita-cita luhur
untuk membangun kehidupan …
wahai kalian yang rindu akan kemenangan agama allah …

wahai semua yang turun ke medan
demi mempersembahkan nyawa dihadapan tuhannya …
(Imam Hasan Al Banna)

0 komentar:

Posting Komentar