Pernah nggak kalian merasa bahwa
seakan mimpi-mimpi kalian terhenti? Sudah bisa dipastikan rasanya, pasti IYA ‘PASTI
Nyesek’ (walau tidak lebih nyesek dari dosen tidak mau mengabsen kita karena kita
datang terlambat). Saya merasakannya hari ini, iya pagi ini. Saya benar-benar
merasa seakan Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang tak saya duga.
Kronologinya di mulai dari sini, saya akan mulai mendongeng.
Di mulai dari kecelakaan yang
saya alami dua hari pasca ulang tahun saya ke dua puluh. Satu hari pasca saya
presentasi mengenai program pengabdian masyarakat saya di depan karang taruna
desa Sidoasri Malang Selatan (sumpah, ini desa keren bangen, multiculture,
panorama eksotis). Iya saya mengalami kecelakaan pagi menjelang siang saat
perjalanan menuju ke Surabaya (menemui praktisi mangrove). Saya pikir efek
kecelakaan itu tidaklah terlalu besar, mungkin hanya luka-luka ringan yang bisa
disembuhkan beberapa jam (walaupun nyata-nya sudah tahu kaki kiri sulit
digerakkan dan diantar ambulance ke kos). Bahkan saat saya kecelakaan yang ada
di fikiran saya adalah saya harus ke Surabaya untuk menemui praktisi itu
(maklum, efek lihat antusias warga terhadap program pengabdian masyarakat saya
dan empat pejuang lain).
Singkat cerita, ibu saya
menelepon dan menangis menanyakan kondisi saya. Beliau berkata akan ke Malang
bersama dengan keluarga saya. Benar saja malam hari mereka pun telah sampai di
kos saya. Tidak menyangka Ngawi-Malang ditempuh tidak lebih dari enam jam.
Keren. Baiklah babak di mulai. Saya tidak akan mulek-mulek bercerita. Intinya
saya tidak masuk kuliah dan ternyata hingga dua minggu lamanya.
Banyak hal yang saya pikirkan
ketika saya tidak masuk kuliah. Di mulai dari tugas-tugas mingguan yang
diberikan para dosen, serius saya punya tunggakan tugas yang tidak sedikit
(Tidak semua materi tertinggal bisa dikejar tanpa bimbingan). Merangkak menuju
bagaimana nasib Sekolah Mawapres yang ingin saya ikuti (berkas administrasi
sudah saya serahkan ke kemahasiswaan, optimis bisa ikut event tersebut
menyala-nyala) karena berhalangan sontak saja berkas tertahan di Malang dan
entah bagaimana kabar kelanjutannya, digadang-gadang 20 maret pelaksanaan sudah
di mulai *pupus. Pikiran saya pun melaju pada program kerja FFI Malang yang
dipegang saya dan HRD, apalagi jika bukan Obrolan Sabtu dan Deklarasi Gerakan
Kepemudaan. Saya merasa kurang aktif berkontribusi karena lokasi yang berbeda
dan tangan saya yang masih sulit diajak untuk ketik-mengetik, walaupun sudah
ada progress, tapi jujur saya merasa kurang sreg dengan peran saya, *baik, saya
akan mengejar ketertinggalan saya. Berlari menuju ke program pengabdian
masyarakat yang akhirnya kurang sigap progressnya, *saya merasa sedikit
berdosa. Diikuti oleh keterlambatan saya menyiapkan berkas untuk FIM 14 dan
lomba-lomba karya tulis. Ya Allah... semangat ini terasa berbeda, entah
ketertinggalan itu begitu jauh terasa. Benar-benar ini kali pertama merasa jadi
manusia yang kurang produktif (jelas ninggal lembaga riset, himpunan, dan tiga
organisasi lain). Saya benar-benar merasa diuji. Sungguh nikmat sehat tak dapat
tergantikan oleh apapun, karena sehat menyatu dalam raga kita. Karena sehat
adalah nikmat yang selalu menghantar kita pada suatu kondisi yang lebih dan
semakin baik.
Tidak boleh berlarut-larut, yuk
kita tata lagi agenda yang carut marut, dan jelas-jelas membuat mata dan hati
tidak sigap bekerja. Apa saja agenda yang akan dilakukan.
1. Mengumpulkan semua tunggakan
tugas mingguan dan siap menjalankan UTS. (maksimal di hari Minggu harus
menyelesaikan (dua resume, dua peta konsep, dua laporan membaca, satu soal
tulis, dan siap UTS yang nyata-nyata ujian tulis). Lekas bergerak, tanpa
bergerak dan hanya berpikir semakin menjauhkan diri dari kata berguna hidup.
2. Mengejar ketertinggalan sebagai salah satu
penanggung jawab Obrolan Sabtu Forum For Indonesia Malang. Komunikasi semakin
digiatkan (diperbanyak tatap muka, agar silaturahmi semakin terjaga). Tidak
pula ketinggalan aplikasi konsep acara Deklarasi Gerakan Kepemudaan yang
semakin dekat, (semoga Allah senantiasa menebar kemudahan). Disadari atau tidak
FFI Malang memang tempat kumpulnya anak muda yang memiliki kreativitas tanpa
batas. *keren.
3. Menyalakan kembali api
semangat untuk kemajuan Lembaga Riset Fakultas. Aplikasi konsep training harus
segera dijalankan, menggiatkan semangat menulis, website resmi dipastikan sudah
ada progress minggu ini *Ya Allah, di sinilah memang hamba rasakan jiwa raga
ini teramat dibutuhkan, semoga semakin amanah dan fokus.
4. Memantau kembali kinerja
rekan-rekan satu departemen di himpunan. Program Diksasindo Research Club (DRC)
semoga semakin menarik antusias teman-teman sehingga program ini diharapkan
bermanfaat. Tidak boleh mengecewakan, *ngomong-ngomong program baru, LPJ Diklat
sudahkah? Ternyata masih menumpuk di meja belajar saya. Kasihan juga saya
tinggal hampir dua minggu ini.
5. Mengejar Informasi untuk Forum
Silaturahmi daerah dan Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya. Alhamdulillah
bisa bergabung bersama mereka, semoga benar mentari itu dapat menyinari setiap
gersang-gersang ilmu yang serasa tak pernah tak haus olehnya. *Sering-sering
kontak (semoga tidak lagi menjadi orang yang sulit membalas sms.)
6. Menyiapkan kembali berkas
untuk pendaftaran beasiswa Dikti dan FIM 14 ( harus sigap bergerak, hubungi
orang rumah, dan kakak Purwokerto itu). Semoga dimudahkan dan sukses * Ya
Allah, ini bagian dari setiap rasa syukur tak terhingga jika berhasil
menyukseskannya.
7. Deadline untuk lomba bulan
bahasa Tingkat Jawa Timur harus segera dikerjakan, tak boleh ditunda, segera
koordinasikan dengan staf. Ini adalah pertaruhan eksistensi metode pola pikir
dan konsep yang matang dalam penyajian.
8. Harus bisa menyelesaikan satu
tulisan ilmiah lagi. Semoga beruntung di LKTI UNYSEF 2013. Tidak ada hal yang
tidak mungkin dalam waktu 7 hari. Pikiran diperas dengan halus tapi pasti,
karya berangkat ke Jogja dan bismillah semoga sesuai harapan sukses dan
bermanfaat. *Apa kabar LKTA UB? Semoga lekas jelas (cari kejelasan).
9. Mulai mengatur kembali jadwal
les Bahasa Inggris dan mulai menyusun riset riset mini dalam bidang studi ilmu
yang saya geluti. Semakin banyak membaca, ditulis, dan didiskusikan. Exchange
tahun ini masih satu dari sekian harapan yang selalu terpanjat tiada henti.
Semoga ijabah atas setiap mimpi semakin nyata tak terhenti. Bismillah
penghujung penghabisan tahun ini, sudah menginjak tanah asing.
10. Ini dari sekian mimpi saya
yang sempat kabur. Area Platinum Mangrove semoga dapat memajukan desa Sidoasri
Malang Selatan. Semoga kenaikan taraf kehidupan masyarakat di sana dapat segera
terjadi, ini adalah sekian dari mimpi hamba yang begitu hamba harapkan
nyatanya. Saya menunggu senyum dari warga yang begitu membuat saya tercengang
tatkala tahu bagaimana semangatnya.
11. Selalu memantau (ups.kepo)
terhadap setiap acara kepemudaan dan sosial yang dapat membangun jiwa muda
saya. Mengisi aktivitas dengan kegiatan yang menyehatkan *bismillah turun
minimal 7 kg. Mulai geliat bersepeda, menanam bungan, dan lari pagi serta sore.
12. Mungkin ini yang akan menjadi
satu harapan terbesar saya. Mulai membahagiakan diri sendiri dengan lebih
bahagia *serius ambigu. Memang harus mulai memikirkan selain selalu berpikir ‘wannabe
dosen, praktisi spesifikasi ilmu yang saya geluti.’ Untuk yang satu ini saya
sedang tidak ingin banyak dikuak. Biarkan saja, tiada lelah berharap pada Dzat
pencipta rasa, pemasang dan pembelah tulang rusuk, takdir masih bisa diubah
bukan? Saya ingin lebih bahagia. *ayo-ayo khatamin al-quran lagi.
Yeyyy... itu tadi merupakan 12 asa
di balik saya tidak ngampus selama 2 minggu. Luar biasa memang, banyak yang
tertinggal. Tapi bukankah ini bukan akhir dari rotasi bumi yang belum berhenti.
Semoga terealisasi, semoga satu demi satu memberikan guna bagi kehidupan saya,
dan semoga semakin bertambah hari demi harinya.
‘ Bagaimana raga ini bisa
berhenti berharap akan buliran mimpi yang semakin detik semakin serasa membuat
jiwa semakin hidup. Dipundak dan pangkuMu aku senantiasa menebar asaku, berani
berharap dan itu hanya padaMu. Bukan yang lain. Aku percaya janjiMu, dan aku
senantiasa ingin didekap kasihMu. Aku mendekat Tuhan. (pip)’
-Saya muda, saya mandiri, saya
berpretasi, berusaha menjunjung budi pekerti-
Bismillah semoga dimudahkan,
Jumat penutup pada bulan kabisat tiga. Masih setelah dua ribu dua belas,
Semoga tercoret tahun ini :)
11.11 WIB
0 komentar:
Posting Komentar