Kamis, 04 Oktober 2012

Menjadi Seorang Perempuan itu Haruslah

1. Cerdas. Ia dapat menempatkan dirinya pra memiliki pemimpin, dan ia tahu bagaimana cara untuk menjadi sosok yang layak untuk pemimpin yang diinginkannya (melakukan yang terbaik). Perempuan yang cerdas tidak pernah menyesal atas setiap hal yang dilakukannya, melainkan ia beristighfar dan segera memperbaiki kesalahannya tersebut. Begitupun ketika ia telah memiliki pemimpin, ia dapat mengimbangi dan menempatkan diri di hadapan pemimpinnya, kemudian kecerdasan itu ditularkan kepada buah hatinya.
2. Pandai Memasak. Rutinitas inilah yang seharusnya dibiasakan sejak dini, belajar memasak. Dengan membiasakan diri memasak, lambat laun ia akan tahu bahwa ada seseorang yang menyukai masakannya. Baik teman-temannya, keluarga terkasih, calon pemimpinnya, keluarga pemimpinnya bahkan seseorang yang kurang menyukainya sekalipun. Semua berhak merasakan hasil masakannya yang pas.
3.  Memiliki rasa malu yang lebih. Iniah yang saat ini menjadi suatu konsep yang harus mulai diterapkan. Perempuan haruslah memiliki rasa malu yang lebih, lebih bukan berarti berlebih-lebihan. Show up is OK, tetapi harus mengingat, bahwa kita memiliki koridor untuk itu semua. Tertawa jangan berlebih-lebihan, pergaulan dijaga, dan sejenisnya. Tidak mudah bukan? Masih gamang akan konsepnya, makanya belajar.
4. Dekat dengan Tuhan. Sesuatu yang paling penting bagi seorang perempuan, dekat dengan Tuhan. Perempuan tidak hanya berorientasi bagi kehidupannya di dunia, melainkan juga harus seimbang dengan akhiratnya, sholat lima waktu, puasa wajib, begitupun sunnahnya. Saling berbagi dengan sesama. Mumpung masih belum berusia 22 tahun, ayolah lakukan yang paling baik yang bisa dilakukan.
5. Tanggung Jawab. Ia harus bertanggungjawab atas setiap hal yang dilakukan. Segala rutinitas yang ia putuskan untuk dijalani, maka tanggung jawab adalah pengikat yang paling bisa diandalkan. Lakukan amanah dengan baik.
6.  Berpenampilan Rapi. Ini dia yang harus dilakukan oleh seorang perempuan. Bukan untuk menjerat lawan jenis, melainkan lebih dari itu. Berpenampilan rapi mendorong ia untuk selalu berkehidupan secara teratur dan tertata. Menyenangkan bagi dirinya karena nyaman dengan kondisinya, lalu memberi pahala bagi yang melihatnya. Intinya semua diniati untuk Tuhan semata.
7. Manajemen perkataan. Hati-hati, ini dia yang paling banyak menjatuhkan perempuan itu sendiri, kurangnya manajemen dalam berbicara. Diri kita yang sepenuhnya mengetahui tentang hal ini, manakah yang sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, atau yang hanya menghabiskan tenaga dan menambah dosa saja. Ayooo belajar untuk itu!
8. Tidak mudah berkata ‘IYA’. Penerapan dalam segala aspek kehidupan, tidak boleh dengan mudahnya untuk berkata iya, apalagi jika ia mendapati beberapa laki-laki menyukai bahkan menyayanginya, cukuplah katakan terima kasih. Itu lebih akan menghargainya ketimbang dengan mudahnya berkata iya kemudian menjalani semuanya dengan segala hal yang masih kekanak-kanakkan bahkan terkesan bodoh dan pembodohan. Katakan ‘IYA’ pada suatu hal yang kamu yakini kebenaran dan siap akan konsekuensinya, katakan ‘IYA’ pada ‘dia’ yang kamu yakini adalah separuh dari tulang rusukmu dan akan meluruskan tulang rusukmu yang bengkok.
9. Mandiri dan suka menabung. Serangkaian investasi untuk masa depan. Inilah yang penting untuk segera dipraktikkan. Seorang perempuan tidaklah boleh untuk menggantukan kehidupannya pada orang lain. Misal: temannya, laki-laki, atau siapa pun itu. Perempuan haruslah menjadi pribadi yang mandiri. I siap dengan segala kemungkinan yang akan dihadapi, kemudia menabung. Ayooo-ayooo mumpung belum berusia 22 tahun.
10. Kuat Hatinya. Menangis itu boleh, karena setiap perempuan memiliki caranya sendiri untuk dapat mempertahankan hidupnya. Bagaimanapun caranya, menguatkan hati adalah satu dari sekian hal yang harus digaris bawahi perempuan. Menguatkan hati sama dengan perempuan masih mencintai hidup.
12. Tidak boleh lekas marah, dan putus asa. Kesabaran adalah ciri kita makhluk Tuhan. Dalam gema wahyu ilahiNya berkali-kali Tuhan mengatakn ‘sabar, sabar, sabar’. Sabar adalah satu dari sekian bentuk usaha kita untuk tidak menjadi seperti setan, ‘pemarah’. Menakutkan sekali bukan. (pip)

0 komentar:

Posting Komentar