Rabu, 26 Juni 2013

Akhir Semester Empat (bagian 1)

Bismillah...

Berbeda dalam hidup adalah pilihan mutlak bagi yang men jalaninya. Mungkin kalimat tersebut adalah kalimat yang mampu menghantarkan saya pada satu fase berbeda dalam pengambilan keputusan hidup. Merasa kehidupan saya di semester empat ini kurang optimal, sangat kurang, terutama dalam hal mengatur padatnya jadwal kuliah di samping amanah saya di tiga organisasi dalam kampus yakni BEM Pusat, Himpunan, UKM Riset, dan dua organisasi ekstra kampus yakni, Forum For Indonesia Chap.Malang serta Forum daerah.

Kekurangoptimalan ini sangat terlihat dari rasa kurang adilnya saya membagi diri ini bagi kelima organisasi tersebut. Kadang jujur, tidak dapat saya pungkiri bahwa yang saya prioritaskan adalah organisasi yang lebih membutuhkan saya, bukan berarti ada yang kurang membutuhkan saya, tetapi organ isasi yang tanpa kontribusi saya dapat mengurangi eksistensinya.Saya bertekad di bulan-bulan terakhir ini saya akan lebih memerhatikan amanah yang telah diberikan kepada saya, sehingga akhirnya saya tidak mengecawakan siapapun.

Terlepas dari organisasi dan akademik, puji syukur saya haturkan karena Allah memberi saya suguhan-suguhan nikmat yang tidak terkira. Bagaimana tidak? Mulai dari keikutsertaan saya dalam event-event kepemudaan tingkat nasional yakni, Global Peace Volunteer 1.14, CINTAIndonesia, dan Klasik Muda Surabaya menjadi cerita tersendiri. Di sana saya menemukan teman baru, pengalaman baru dan pandangan hidup yang terbaharui. Saya merasa dengan itu semua merupakan titik awal saya untuk berkontribusi bagi negeri ini, saya mulai lebih melek informasi.

Selain itu, pada semester ini pula Allah memberi hadiah saya sebagai Runner Up Scriptwriting Competition di Universitas Indonesia dan Lolos pendanaan PKM DIKTI kategori pengabdian masyarakat. Tentu ini semua barulah awal dari kemurahan hati Allah kepada saya. Saya merasa ingin semakin mesra bersamaNya, tidak hanya ketika saya sedang dirundung duka dan mendung, melainkan ketika saya merasa Allah adalah Maha Pemurah atas segalaNya. TanpaMu aku sungguh-sungguh tidak mampu bertahan hingga sejauh ini, karuniaMu begitu luar biasa.

Hari saya semakin hari semakin terasa harus penuh ketabahan dan ketenangan. Jika dalam hal akademik dan non akademik saya merasa hanya pikiran dan sedikit perasaan saya yang terkuras, tapi untuk sebuah tema hati pikiran dan hati saya sungguh-sungguh paling miris kalau dilihat, saya memang cenderung kurang rasional dalam melogika hal yang berkaitan dengan hati tersebut. Mungkin ini efek dari karakter korelis-melankolis yang saya miliki, masih dugaan, masih mungkin. Saya merasa terjebak dengan fiksi-fiksi saya sendiri, dengan angan-angan saya sendiri.

Berbicara tentang fiksi, saya pernah memiliki sebuah harapan mampu menciptkan satu rangkain fiksi di mana memiliki akhir yang membahagiakan, tentunya dengan problema-problem yang adil dalam ceritanya, tidak akan mungkin manusia hidup tanpa problema. Problema itu sejenis kerikil-kerikil yang sedikit menghalangi kita dalam berjalan. Begitu mungkin penggambarannya, bukan ingin beruntung, lebih dari itu ingin lebih berbentuk kejutan.

Satu datang, dua datang, tiga datang bahkan pernah dalam satu waktu lebih dari itu datang, tapi entah mengapa kepercayaan ini tak serta merta muncul. Kepercayaan dalam perasaan saya belum bisa saya bagikan, dan jujur saja memang rasanya kadang tragis, jadinya terkesan saya memberi harapan padahal jika sebenanya lihai dalam menganalisis perempuan itu kurang diyakinkan dan seseorang yang datang itu juga kurang meyakinkan. Mungkin itu review saya dalam semester empat ini. Jika boleh saya spesifikasikan hal ini bertema krisis kepercayaan, iya sepertinya memang seperti itu. Kadang sering dibilang oleh tidak lebih dari sepuluh teman saya bahwa saya memang terkesan seakan masih mampu mengerjakan semua sendiri, hingga wajar mungkin jika dalam keluarga saya ada yang pernah bilang jangan lupa kuliah itu kalau bisa jadi lintasan mendapatkan tiga hal, yakni ilmu, pekerjaan dan partner hidup, jangan terlalu serius pagi sampai malam selalu di kampus, begitulah kira-kira hal yang bisa saya rangkum tentunya dengan penerjemahan bahasa. Saya pikir tidak ada yang salah, hanya saya yang belum terlalu paham dalam memaknai ketiga aspek yang dimaksud, saya masih terpaku pada prioritas dan mungkin memang waktunya harus dibedakan.

Ringkas kalimat, tujuan saya menuliskan dan membagikan ini di blog kesayangan saya tidak lain hanyalah sebagai wujud perenungan bahwa dalam semester empat ini saya dapat dikatakan KURANG OPTIMAL sehingga semester lima bulan september nanti saya akan mencoba lebih giat sehingga ada perubahan yang lebih mengena, perubahan yang mampu menghantarkan saya pada pijakan luar tanah Indonesia, merasakan euforia keilmiahan di kota mimpi yang sesungguhnya Rinjani, dan mampu membuat saya tidak lagi mengecek saldo di awal bulan karena saya telah berdiri dengan belajar berusaha sendiri, bagi saya mimpi-mimpi yang tertunda ini adalah cambuk bagi saya bahwa angka tiga koma tujuh satu mungkin HARGA MATI dalam memperjuangkannya, lihai berbahasa Krama Inggil dan Inggris Unggul adalah mimpi kesekian yang harus mulai saya rintis, dan Lebih Dari Ini Allah Maha Tahu Atas Segala Apa yang Saya Pikir dan Impikan.

Mungkin akhir-akhir ini saya lebih sering menengok setiap masa yang sudah saya jalani, masa SD yang begitu fokusnya pada nilai raport sehingga selalu menjadi nomor satu, menengok SMP yang selalu ingin mencoba dan tidak pernah takut gagal dalam setiap kompetisi, menengok SMA yang begitu giatnya membuktikan diri berprestasi tidak hanya di dalam gerbang sekolah, dan saya ingin masa kuliah SEMESTER LIMA DAN SETERUSNYA NANTI MERUPAKAN GABUNGAN DARI SEMUA MASA ITU, saya akan mencoba sekeras saya mencoba mempertahankan rasa ketidakpercayaan saya pada suatu hati tersebut. Saya sempat terlupa sejenak bahwa saya juga ingin menjadi pemudi yang memberikan kontribusinya. Banyak hal yang harus dibenahi dan sungguh-sungguh dekapan Allah, keluarga, teman dan pendidik (guru dan dosen) adalah kunci yang saya butuhkan, lebih dari yang saya inginkan. I will do be the best in my life, bagi saya kehidupan saya adalah CINTA Tuhan yang dititipkan, saya akan menjaganya dengan sangat baik. Semangat pagi dan saya terus melanjutkan hidup.

Malang, waktu resmi 25 Juni 2013 pukul 9:15 WIB.

0 komentar:

Posting Komentar