Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Semangat pagi teman-teman Rinjani. Terima kasih masih senantiasa berkunjung ke
blog amatir ini. Puji syukur ke hadirat Allah yang maha lembut dan maha
pengasih, senantiasa mengasihi saya dengan segala kemurahan dan cintaNya hingga
detik ini. Meninggalkan september – Oktober – Nopember untuk melaju bersama
Desember menuju awal gerbang 21. 20 tahun mungkin bukanlah fase usia remaja
bagi saya dan kehidupan saya. Bagaimana dahsyatnya Allah memberi waktu 20 tahun
untuk bersama-sama makhluk istimewa lainnya di dunia ini. Subhanallah, semoga
menambah kecintaan saya kepada Allah Azza Wajala.
Di akhir tahun kedua puluh saya, ingin
rasanya saya berbagi dengan teman-teman pembaca makna mengenai ‘RENCANA ALLAH
JAUH LEBIH INDAH’. Mungkin ini merupakan tahun pertama yang cukup dahsyat bagi
saya dan tanjakan pengawal yang baik untuk sesuatu yang saya anggap prestasi. Siapkan
fokus teman-teman, siapkan pula pikiran teman-teman bahwa INI BUKANLAH RIYA’
ATAU CERITA PAMER, semoga Allah dan kedua malaikat mengamini pernyataan saya.
Semua berawal dari Mei 2013, ketika Forum
Studi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia mengadakan sayembara menulis
naskah film religi dengan tema Realisasi Cinta Untuk Islam, saya diajak oleh
kakak tingkat saya untuk mengikuti kompetisi tersebut. Dulu saya selalu minder
untuk mengikuti kompetisi-kompetisi berskala nasional. Bagi saya itu merupakan
kompetis jagoan-jagoan yang cerdas di bidangnya. Tanpa memiliki basic penulis, saya pun menggunakan
kemampuan ‘ALAY’ saya dan proses editing yang
bisa dikatakan pula amatir. Kami pun mengirimkan karya Jilbab Anisa VS Yasmin dan Subhanallah, karya kami menjadi JUARA II ISLAMIC SCRIPWRITING COMPETITION FSI UI 2013. Pada bulan itulah
saya pertama kali menginjakkan kaki di ibukota, harus berpetualan dari Malang –
Surabaya – Jogja –Depok setelah ketinggalan kereta, saya mulai mengetahui bahwa
IBUKOTA MEMILIKI RUANG BAGI MEREKA YANG
MAU TERUS BERUSAHA DAN BERDOA. Saya begitu terpesona dengan PEMILIHAN
MAHASISWA BERPRESTASI UNIVERSITAS INDONESIA. Ingin tahun ini menjadi satu di
antaranya...
Lalu perjuangan di mulai dengan lebih
sungguh-sungguh ketika saya dan keempat rekan saya dinyatakan lolos pendanaan Program Kreativitas
Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat DIKTI 2013. Wawww... Alhamdulillah,
ini KALI PERTAMA SAYA BISA TEMBUS DALAM
EVENT KEILMIAHAN. Dengan semangat tinggi kami mencoba mengentaskan
permasalahan di Desa Sidoasri Kabupaten Malang. Untuk pembaca ketahui desa ini
memiliki potensi Mangrove yang luar biasa, selain itu di desa ini memiliki
pantai yangs ering disebut sebagai Pantai Perawan, mengapa perawan? Konon katanya
karena pantai ini belum terjamah oleh industri pariwisata dan sejenisnya.
Pantai dari selatan pulau Jawa ini memang sangatlah luar biasa (nanti akan saya
buatkan reportasenya) ya. Jatuh bangun, masuk UGD, izin sakit dan tidak
mengikuti perkuliahan, pergi ke surabaya dengan kondisi hujan berat, semua kami
lalui. PIMNAS MERUPAKAN SATU MIMPI KAMI, TAPI BUKAN TUJUAN KAMI. Itulah yang
membuat kami tegar ketika kami dinyatakan
tidak mendapatkan undangan PIMNAS di Mataram, dan kesalahan kami yang tidak
mengupload laporan akhir. Allah tidak hanya memberi satu jalan untuk
membuat kita tersenyum.
0 komentar:
Posting Komentar