Minggu, 08 Desember 2013

Selamat Sore Hujan Apa Kabar Resolusimu?

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Pembaca setia blog rinjani. Salam sejahtera bagi kalian semua. Selamat menikmati hujan. Apa kabar kalian? Semoga dalam keadaan sehat dan selalu termotivasi untuk melanjutkan hidup dengan mimpi-mimpi kalian. Sore ini saya hadir dengan wajah yang SEDIKIT dipaksa untuk mudah senyum dan lebih ceria, mau tahu mengapa? Salah satunya karena saya merasa memiliki kalian teman-teman pengunjung setia blog ini, pembaca kisah-kisah polos dan hanya mengandalkan semangat dalam menulisnya, semoga bermanfaat.

Kota malang sore ini dipenuhi hujan, bukan hujan-hujan air mata kegupuhan mendekati Ujian Akhir Semester, melainkan hujan yang sungguh membuat saja de javu dengan cukup seringnya. Saya merasa pernah melewati momen-momen ini sebelumnya, Ups! Langsung merujuk pada postingan pertama saya tahun 2011 ya? BUKAN! Bukan tentang itu, langsung kesindir :p hihiii...

Baiklah, topik saya sore ini adalah tentang RESOLUSI. Hwaaa??? Apa itu resolusi? Buka kamus ya, jreng-jrenggg... Ini artinya!!!
re·so·lu·si /rĂ©solusi/ n putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tt suatu hal: rapat akhirnya mengeluarkan suatu -- yg akan diajukan kpd pemerintah
Dengan kata lain jika dikaitkan dengan konteks mimpi, maka dapat dikatakan resolusi adalah target atau keinginan yang sudah kita bulatkan untuk dicapai dalam kurun waktu yang telah kita tentukan. Ribet banget ya? INTINYA adalah ‘target’. Apa sajakah resolusi teman-teman satu semester ini? Buka catatan semua ya... langsung pindah pandang ke saya, kalau saya di antaranya adalah MEMILIKI SAHABAT (minimal 1 laki-laki dan 1 perempuan). Sudahkah tercapai?

            Yappp!!! Itulah salah satu resolusi saya sebelum 2013 ini berakhir, saya ingin memiliki sahabat. Lebih kontekstualnya teman dekat, teman yang bisa mengajak saya untuk berkembang dan semakin positif menjalani hidup. Mungkin teman-teman yang membaca catatan-catatan di dinding saya akan tertawa, mengapa satu semester hanya satu? Karena bagi saya dalam stratanya sahabat dan teman adalah suatu hal yang berbeda. Berbeda dalam fungsi, sama dalam tujuan. Berteman dan bersahabat adalah kegiatan yang sama-sama menyenangkan, berteman dan bersahabat sama saling mengajak untuk berkembang, tetapi apakah ia berteman atau bersahabat itu adalah urusan hati.

Mungkin edisi kali ini adalah pengembangan dari edisi-edisi sebelumnya, jika dalam edisi sebelumnya saya menceritakan tentang Nofi Hendri Arizandy dan Ika Mazkia Izzati, kali ini saya akan menceritakan tentang Apriyani Purwaningsih. Taraaa!!! Siapakah dia? Merupakan perempuan asli Tuban kelahiran 20 tahun silam, suka berpuisi dan kritis dalam setiap presentasi-presentasi di kelas. Progress belajarnya sangat signifikan, dibuktikan dengan target-target pencapaian akademik yang WOW luar biasa. Ia yang sering bawel kepada saya jika berurusan dengan akademik dan CINTA, hingga tentang keluarga.

Teman yang paling asyik jika berurusan dengan makanan, mulai dari menusuk pentol pinggir jalan, minum teh racek, jajan empek-empek imitasi Palembang, hingga paling semangat SOK-so’an kalau ada event kompetisi di luar negeri. Teman yang membuat saya semakin semangat belajar Bahasa Inggris, bukan bahasa penjajah. Lalu titik istimewanya di mana? Mungkin di arah tujuan kaki kita. Kita cukup sering pulang kuliah bersama, walaupun datang kuliah lebih sering berbeda karena saya sering terlambat datang, kita cukup sering saling bertanya bersama, walaupun dalam pemahamannya saya lebih jarang TIDAK TUNTAS, tapi dia melengkapi, tidak pernah mengeluh jika saya bertanya dalam waktu yang tepat, MELENGKAPI!. Iya, mungkin begitulah gambaran pertemanan kami, sampai hari ini pun saya masih abstrak haruskah saya menyebutnya sahabat, tapi tingkat kenyamana itu lebih, setara saat kami bertiga Afif, Apri, Ika berjalan bersama hanya untuk jajan Bakso di pinggir jalan. Terima kasih J

Saya menemukan suatu petikan kalimat hikmah penuh arti ketika sedang mencari ilmu di Mushola Nurul Ilmi Fakultas MIPA (Mushola pertama yang bersejarah bagi saya). Begini petikan itu saya dapatkan:
Bukanlah kesia-siaan menghabiskan waktu untuk teman itu ketika teman sakit dan kita mengnjunginya, ketika dia banyak pekerjaan dan kita membantunya, dan ketika lupa kita datang mengingatkannya “ (Atha’).

            Subhanallah, lalu nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Pelan-pelan piala-piala pembuktian itu memberi senyum pada seisi rumah, pelan-pelan kegersangan hati mulai diisi oleh jejak-jejak pendapat, peningkatan-peningkatan kualitas pemikiran, dan sebab salah satunya adalah kalian teman. Teman itu sederhana, sesederhana minum es dawet selasih di pinggir jalan saat saya lelah setelah presentasi final LKTIN UNS kemarin. Apakah resolusi saya telah tercapai? Kita lihat saja nanti J See you on top!!!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Posting Komentar