Lalu...tiba-tiba saya merasa asing berhadapan dengan kamu. Serasa spasi-spasi yang saya tulis di buku harian saya tepat tidak meleset. KAMU, dengan cara apapun kamu ingin dipikirkan, dikuatkan oleh saya, coba ingat-ingat kembali bagaimana lepasnya cara tersenyum kita. Saya bilang SENYUM kita, bukan senyum sembunyi-sembunyi antara Malang dan Surabaya. Life is simple saya pikir benar, TIDAK INGIN MUDAH merasa hambar... Semoga :)
0 komentar:
Posting Komentar